Liur Emas - Misteri Si Setan Cantik
5 jam lalu
Liur Emas mengisahkan masa perjuangan awal Kemerdekaan di Karesidenan Kedu
Judul: Liur Emas 2
Alih Bahasa: Hario Kecik
Tahun terbit: 2004
Penerbit: Pustaka Utan Kayu
Tebal: 339
ISBN: 979- 98742-0-3
Novel ”Liur Emas” mengemas tiga cerita berbeda. Tiga cerita yang sepertinya tak berhubungan satu dengan yang lain. Tiga cerita tersebut adalah tentang Joko, seorang pejuang yang bimbang karena harus meninggalkan perjuangan untuk melanjutkan sekolah dokter ke Belanda, hilangnya perempuan dari desa yang dirumorkan dibawa oleh Nyi Roro Kidul, dan perjuangan rakyat Karangbolong melawan Belanda di masa awal Kemerdekaan. Tiga cerita yang bermuara pada sosok ”Setan Cantik.”
Noto adalah seorang mantan Mantri Polisi. Ia mengorganisir para pejuang di sekitar Karangbolong untuk mencegak Belanda menguasai wilayah di barat Jogjakarta tersebut. Sebagai seorang penembak jitu, Noto mengincar para pimpinan tentara Belanda. Dengan kemampuannya sebagai seornga sniper, Noto hanya membunuh pimpinan tentara Belanda. Dengan demikian Belanda menjadi jeri memasuki wilayah tersebut.
Salah satu pejuang muda yang berada di desa tersebut adalah Kario. Karena kecerdasannya, Kario yang masih muda diangkat menjadi Kepala Desa. Kecerdasan Kario dalam mengelola keuangan desa membuat desa ini lumayan makmur. Desa juga mampu menyisihkan uang dari keuntungan penjualan arang walet untuk mendukung perang gerilya.
Perdagangan sarang burung walet ini dibantu oleh seorang Tionghoa bernama Oei. Oei mondar-mandir Karangbolong – Semarang untuk membantu penjualan produk eksotik dari tepi laut selatan ini. Selain membantu menjual sarang burung walet, Oei juga melatih pemuda desa dalam mengelola koperasi, sehingga koperasi bisa maju. Oei juga menjadi agen intel yang memberikan informasi tentang rencana-rencana operasi militer Belanda kepada para pejuang di Karangbolong.
Nun jauh di Negeri Belanda, Sarah Muller, anak angkat Kapten John Karl Muller tumbuh menjadi seorang perempuan hebat. Ia berhasil menjadi seorang dokter anak dan pekerja sosial. Sarah Muller adalah anak angkat Kapten Muller yang dibawa dari Jawa saat John Muller selesai bertugas di Hindia Belanda. Sarah ditemukan oleh seorang opsir yang sedang berpatroli dalam kondisi sakit keras dan kehilangan ingatan. Oleh sang opsir, perempuan tersebut di bawa ke markas dan kemudian diobati. Karena kecantikan, kekuatan dan kecerdasannya, oleh para perawat ia dijuluki ”Setan Cantik.”
Sang perempuan ternyata baru saja melahirkan karena terlihat air susunya keluar. Kebetulan sekali, Kapten Muller mempunyai bayi yang tidak mendapatkan susu dari ibunya. Jonathan – sang bayi, tidak cocok dengan susu kambing. Maka Jonathan menyusu pada perempuan tersebut.
Dengan segala pertimbangan, sang perempuan diadopsi sebagai anak oleh Kapten Muller dan dibawa ke Belanda. Perempuan tersebut diberi nama Sarah Muller. Perlahan-lahan ingatan Sarah Muller pada masa lalu mulai kembali. Namun ia menyembunyikan ingatan tersebut dari keluarga Muller. Ia hanya menyampaikan bahwa namanya yang sesungguhnya adalah Wulandari. Maka sejak itu ia menggunakan nama Sarah Wulandari Muller.
Setelah suasana agak aman, Noto mencoba melacak hilangnya ibu Kario. Sebagai seorang mantan mantri polisi, ia bisa memanfaatkan jaringan intel yang sudah mulai terbentuk di Republik Indonesia. Atas dukungan pembiayaan dari Pak Oei, Noto berangkat ke Belanda. Di Belanda ia bertemu dengan Muller dan Sarah Muller yang nama lengkapnya adalah Sarah Wulandari Muller. Sarah Wulandari Muller berketetapan untuk pulang ke Indonesia menemui Kario, anaknya dan cucunya.
Seperti novel-novel Hario Kecik lainnya, novel ini juga penuh dengan bahasan tentang strategi militer, filsafat kenegaraan dan renungan tentang perjuangan. Saya yakin beberapa bagian dari novel ini adalah pengalaman nyata Hario Kecik. Misalnya tokoh Joko yang disisipkan ke dalam novel ini, sepertinya pengalaman pribadi Hario Kecik muda saat ia menempuh pendidikan dokter. 954

Penulis Indonesiana
2 Pengikut

Liur Emas - Misteri Si Setan Cantik
5 jam laluBaca Juga
Artikel Terpopuler